Fase Trimester Pertama

Janin 6 Minggu
Janin Usia 6 Minggu
Kehamilan pada trimester atau tiga bulan pertama merupakan masa yang menentukan berhasil atau tidaknya kehamilan. Semakin bertambah usia kehamilan, kesempatan berhasilnya semakin meningkat. Pada masa trimester pertama ini juga sangat berpengaruh pada perkembangan organ-organ bayi.
Awal-awal kehamilan ini bisa jadi sangat menyenangkan jika kehamilan ini sudah ditunggu sejak lama. Bisa jadi menegangkan jika kehamilan ini terbentur masalah seperti kehamilan melalui usaha bayi tabung, ibu mempunyai pengalaman jelek pada kehamilan sebelumnya, atau kondisi kesehatan ibu kurang mendukung.


Beberapa contoh kehamilan beresiko tinggi sebagai berikut :
  • Preeklampsia (peningkatan tekanan darah mendadak dan bisa disertai kejang).
  • Riwayat kehamilan sebelumnya di luar kandungan.
  • Keguguran berulang.
  • Bayi lahir terdahulu beratnya lebih dari 4.000 gram.
  • Kehamilan terdahulu lahir premature (bobot bayi kurang dari 2.500 gram).
  • Bayi terdahulu lahir dengan cacat bawaan.
  • Mengandung bayi kembar.
  • Mempunyai masalah dengan kelenjar tiroid.
  • Riwayat penyakit gangguan darah.
  • Mempunyai penyakit diabetes.
Jika mempunyai riwayat seperti itu berusahalah untuk tetap tenang dan berpikir positif bahwa anda tidak akan mengalami kejadian buruk. Sebaiknya anda tidak terlalu banyak membaca buku dan informasi tentang kehamilan yang berisiko tinggi. Pasalnya, hal ini akan menambah rasa takut anda. Keadaan emosional yang stabil pada awal kehamilan sangat diperlukan bagi berlangsungnya kehamilan yang baik. Dan sebaiknya lebih berhati-hati dan mintalah tenaga kesehatan yang berkompeten untuk mengikuti perkembanganya. 

Perkembangan Janin

Banyak hal terjadi pada janin pada awal-awal dalam kandungan, terutama menyangkut pambentukan organ.
Berikut ini keajaiban yang terjadi pada 1-6 minggu awal pembentukan manusia.
  1. Pada waktu sel masih dalam masa blastosit terjadi diferensiasi sel, yaitu program pemisahan sel berdasarkan fungsinya. Ada sel yang diprogramkan menjadi jantung, liver, otot, tulang, ginjal, ataupun organ lainnya. Sel-sel tersebut akan menjadi organ yang sudah diprogramkan dan tidak akan menjadi organ lainnya. Apa yang menyebabkan suatu sel itu menjadi organ jantung masih merupakan suatu keajaiban yang diperlihatkan oleh Tuhan pencipta alam semesta kepada manusia.Pada hari ke-15 setelah konsepsi pertemuan sperma dan sel telur, Sel saraf mulai membentuk otak dan sumsum tulang. Pada minggu ke-4, ukuran embrio menjadi sekitar 5 mm. Pada saat itu, embrio sudah bisa dilihat dengan USG transvagina.
  2. Seiring dengan pertumbuhan embrio, diperlukan alat untuk memompa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Pada akhir minggu ke-5, terdapat satu sel berdenyut. Denyutan ini menimbulkan efek dominan sehingga sel-sel disekitar ikut berdenyut dengan irama yang sama dan menjadi seperti satu kesatuan. Inilah awal pembentukan organ jantung. Organ jantung ini akan terus berkembang dan pada minggu ke-11 sudah membentuk ruangan-ruangan yang dibatasi sekat-sekat jantung.
  3. Pada akhir minggu ke-6, sumsum tulang belakang mulai terbentuk dan terkumpul di tubuh bagian belakang dan dilindungi oleh tulang belakang.
  4. Wajah bayi muali terbentuk pada minggu ke-5 yang dimulai dari mulut. Rahang bawah terbentuk lebih dulu, lalu diikuti oleh rahang atas.
Memasuki minggu ke-6 sampai ke-10, embrio terus berkembang dengan pesat, dari segi ukuran maupun pembentukan organ-organ tubuh. Berikut ini perkembangan pembentukan organ janin yang terjadi pada usia kehamilan 6-10 minggu.
  • Tulang belakang terbentuk dengan lengkap.
  • Jalur-jalur pembuluh darah terbentuk.
  • Otak terbentuk dan mulai memberikan perintah untuk membentuk macam-macam tipe otot.
  • Beberapa organ bayi juga mulai menjalankan fungsinya. Misalnya, ginjal mulai mengeluarkan kencing dan lambung mengeluarkan asam lambung.
Pada masa ini, embrio juga mulai bergerak, meskipun belum dirasakan oleh ibu, tetapi berguna untuk merangsang pertumbuhan otot dan tulang.
Pada akhir minggu ke-8, fase embrio sudah selesai dan janin memasuki fase fetus (janin). Pada fase fetus, nutrisi tidak lagi diperoleh dari kantong kuning telur seperti fase embrio, tetapi dari ibu yang didistribusikan melalui plasenta.
Memasuki minggu ke-13, semua organ vital bayi sudah terbentuk dan sudah seperti miniature manusia seutuhnya. Alis mata dan kuku jari-jari tangan sudah terbentuk. Otot-otot sudah bergerak terkoordinasi. Bayi pun sudah bisa menelan melalui mulutnya.

Perubahan dan Adaptasi Tubuh Ibu

Beberapa wanita sudah mengetahui dirinya hamil dengan tanda-tanda yang terasa dalam tubuhnya. Misalnya, payudara terasa kencang dan membesar, gampang merasa capek, dan perasaannya lebih sensitive dan mudah tersinggung. Tapi, banyak juga wanita tidak sadar dirinya itu hamil walaupun terlambat menstruasi sampai beberapa minggu.
Bebepara minggu setelah embrio terimplantasi, akan terjadi perubahan yang drastis. Beberapa sel dari plasenta yang mulai terbentuk menghasilkan hormone HCG yang memberi sinyal ke ovarium dan kelenjar pituitary bahwa anda sedang hamil. Hormon progesterone yang diproduksi oleh korpus luteum akan membantu mempertahankan berlangsungnya proses kehamilan.
Pada awal kehamilan, metabolisme tubuh Ibu hamil meningkat 10-25%. Kebutuhan nutrisi organ tubuh juga meningkat. Untuk memenuhinya, jantung akan memompa darah lebih banyak dari biasanya. Komponen-komponen di dalam darah akan bertambah untuk mengisi jalur pembuluh darah baru yang terbentuk di plasenta. Peningkatan metabolisme ini akan terus meningkat perlahan-lahan dari awal kehamilan hingga akhir kehamilan. Pada akhir kehamilan bahkan meningkat hingga 40-50%. Karena itu pula ibu hamil akan makan lebih banyak dari biasanya.

Mual dan muntah pada awal kehamilan memang tidak selalu dialami oleh ibu hamil. Sebab pastinya sampai sekarang tidak diketahui dengan jelas. Dalam dunia kedokteran, gejala ini dikenal dengan istilah emesis gravidarum. Istilah asingnya morning sickness.
Meski wajar dialami pada kehamilan muda, jangan pandang remeh ini. Hal paling membahayakan yang mungkin terjadi adalah dehidrasi diikuti oleh kekurangan elektrolit dalam tubuh. Karena itu, usahakan asupan minumnya tetap terjaga.
Efek lain dari gejala ini adalah berat badan ibu tidak naik, bahkan turun. Untuk menghindari penurunan berat badan pada awal kehamilan, usahakan selalu makan pagi, apapun rasanya. Selain itu, ubah pola makannya. Makanlah lebih sering dengan porsi sefdikit-sedikit. Pada trimester kedua, berat badan biasanyaa akan kembali naik seiring dengan nafsu makan yang meningkat.

Anda memang akan lebih sering buang air kecil dibandingkan sebelum hamil. Ini karena darah yang difilter diginjal meningkat kurang lebih 30%, sehingga air seni yang dihasilkan lebih banyak. Selain itu, rahim yang semakin membesar akan menekan kandung kencing. Akibanya, daya tamping kandung kencing berkurang dan anda akan sering buang air kencing.

Saya sangat percaya bahwa trimester awal kehamilan merupakan fase yang sangat penting bagi pertumbuhan bayi anda. Untuk memudahkan, ikuti saja insting alami Anda. Apa itu ? Istirahatlah jika merasa lelah, tidurlah jika merasa ngantuk. Setidaknya, berikut ini kebiasaan yang harus dihindari selama kehamilan.
  • Sebisa mungkin hindari olahraga aerobic.
  • Jangan tidur terlalu larut malam. Pada saat tidur, sel-sel di dalam tubuh kita akan mengalami regenasi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Karena itu, usahakan kuantitas maupun kualitas tidur terpenuhi.
  • Hindari berendam dalam air panas. Air panas tidak bagus untuk pertumbuhan bayi. Lebih baik gunakan shower dengan air hangat.
  • Hindari perjalanan yang memakan waktu lama dan jauh. Duduk yang lama dalam perjalanan yang jauh diduga dapat mengakibatkan terjadinya deep vein thrombosis, yakni penyumbatan pada pembuluh vena. Gejala ini mrnyebabkan bagian tubuh tertentu kekurangan oksigen. Akibat fatal, sel di bagian tubuh tersebut mati.
Berpikirlah positif ! yakinlah bahwa Anda dan janin yang dikandung akan diberi sesuatu yang terbaik oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Terus tanamkan ke sanubari Anda, bahwa apapun yang terjadi didunia ini sudah ada yang mengatur. Walaupun begitu, kita harus berusaha seoptimal mungkin meraih apa yang terbaik menurut kita. Selanjutnya, apapun hasil akhirnya, kita tinggal menjalani dan berusaha menerima dengan hati yang senang.
Dengan berpikir fositif, akan timbul lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan janin. Hormon kortisol yang biasanya dikeluarkan orang saat sedang stress tidak banyak dikeluarkan jika suasana hati ibu dilingkupi perasaan yang positif.
Selain itu, jalinlah hubungan dan perasaan yang intensif dengan bayi anda. Luangkan waktu untuk berdua saja antara Anda dan bayi Anda, dan mencoba untuk berbicara pada bayi Anda.

Mudah-mudahan pembahasan di atas mengenai Fase Trimaster Pertama perkembangan bayi dan perubahan juga adaptasi Ibu hamil, dapat bermanfaat bagi Anda.

Untuk mengetahui bagaimana ulasan selanjutnya mengenai perkembangan janin dan perubahan ibu hamil di Fase Trimester Kedua silahkan kunjungi Fase Trimester Kedua dan fase trimester ketiga silahkan kunjungi Fase Trimester Ketiga